Suparman berharap semua mitra dapat bekerja sama dalam memastikan setiap program dapat berjalan cepat dan tepat. Hal ini antara lain tercermin dalam Rapat Kerja Nasional Bimas Katolik yang berhasil menghadirkan 382 peserta, termasuk perwakilan KWI, Keuskupan se-Indonesia, Ormas Katolik, dan pejabat Pemda.
Ditjen Bimas Katolik mengajak semua pihak untuk berjalan bersama dalam pelayanan kepada umat Katolik mewujudkan empat program prioritas yang telah ditetapkan. Pertama, percepatan penyelesaian perizinan rumah ibadah Katolik yang bermasalah. Kedua, penyiapan Kitab Suci Braille untuk penyandang disabilitas sensorik netra dan disabilitas rungu wicara melalui bahasa isyarat dan audio book.
Ketiga, bantuan fasilitas rumah ibadah untuk daerah 3T yang tersebar di 11 provinsi maupun daerah non 3T yang tersebar di 27 provinsi. Keempat, percepatan perubahan Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri Pontianak menjadi Institut Agama Katolik Negeri dan percepatan status Sekolah Menengah Agama Katolik Negeri Ende menjadi Sekolah Menengah Agama Katolik Unggulan.