Dalam konteks politik strategis, upaya deterrence lazim terjadi dan biasanya dilakukan oleh pihak yang memiliki kekuatan politik militer di atas rata-rata. Selain itu, ancaman biasanya disampaikan melalui komunikasi politik oleh pemimpin atau otoritas tertinggi.
Ancaman juga dapat diklasifikasi menjadi dua, kredibel atau tidak kredibel. Apakah ancaman yang dilayangkan Putin tergolong kredibel atau layak dipercaya akan dilaksanakan? Jawabannya, iya sangat kredibel. Rusia saat ini menjadi salah satu negara dengan kekuatan militer terbaik nomor dua dari 145 negara setelah Amerika Serikat (Global Fire Power, 2024). Mereka memiliki komposisi kekuatan militer (darat, laut, udara) dengan kualitas merata serta didukung dengan anggaran militer fantastis meski di saat bersamaan mereka harus menghadapi banyaknya sanksi ekonomi Barat. Atas dasar inilah, sejatinya negara-negara Barat yang tergabung dalam aliansi NATO tidaklah main-main dengan menganggap remeh Rusia, memancing amarah Rusia.
Ingat, jika Rusia menggunakan senjata nuklirnya, dampaknya sungguh-sungguh sangat destruktif, tidak saja Ukraina yang kini sudah porak-poranda akan semakin hancur. Lebih dari sekadar itu, Eropa dan negara-negara Barat lainnya akan mengalami kehancuran. Rusia sebagai pewaris Uni Soviet, tidak pernah main-main dengan urusan pertahanan keamanan.