Invasi Rusia ke Ukraina dua tahun terakhir terjadi akibat ambisi NATO ingin memperluas keanggotaannya ke Eropa Timur dengan menjadikan Ukraina sebagai anggota NATO adalah bukti nyata Rusia tidak akan segan-segan mengambil tindakan militer yang terukur.
Negara-negara Barat mesti mengingat dampak serangan Jerman terhadap Uni Soviet dalam Perang Dunia II yang kemudian direspon Uni Soviet dengan menghancurkan Jerman termasuk di dalamnya pemimpin mereka Hitler yang memilih bunuh diri saat mengetahui kekalahan berada di depan mata.
Mereka juga perlu mengingat memori saat Amerika Serikat menjatuhkan bom atom ke Kota Nagasaki dan Hiroshima yang sangat menghancurkan Jepang yang kemudian menandai berakhirnya PD II di Front Timur. Kira-kira seperti gambaran dari efek dari ancaman penggunaan nuklir Rusia jika NATO mengirimkan pasukannya ke Ukraina.
Sebagai bagian dari warga dunia, penulis berharap negara-negara Barat yang tergabung dalam NATO dan selama ini menjadi pembela Ukraina dapat berpikir jernih, mengandalkan akal sehat dengan mempertimbangkan secara matang segala rencana aksi yang akan diambil terkait perang Rusia-Ukraina. Jangan sampai demi membela Ukraina dari serangan Rusia, peradaban Eropa dikorbankan, stabilitas dunia diabaikan. Sebagai masyarakat internasional yang menjunjung nilai-nilai perdamaian, jangan pernah kita membiarkan potensi Perang Dunia jilid III terjadi. Bagaimana pun, Rusia masih memiliki negara-negara sekutu yang setia beraliansi dengannya.