Prestasi ini mencerminkan komitmen JEC Group terhadap standar tertinggi dalam perawatan mata dan inovasi medis. Kami percaya bahwa ZEISS Indonesia bersama JEC Group bisa terus berkembang bersama agar bisa terus melayani dan memberikan manfaat yang luar biasa bagi masyarakat Indonesia.
Gangguan refraksi merupakan kondisi di mana cahaya yang masuk ke dalam mata tidak dapat difokuskan dengan jelas. Gangguan refraksi terdiri atas Myopia (rabun jauh), Hipermetropi (rabun dekat), Astigmatism (silindris) dan Presbiopi (rabun dekat usia lanjut).
World Health Organization (WHO) memperkirakan setidaknya 1 miliar orang di seluruh dunia mengalami gangguan penglihatan; dengan 123,7 juta diantaranya merupakan kelainan refraksi yang belum tertangani.[1] Di Indonesia sendiri, Kementerian Kesehatan memperkirakan terdapat sekitar 5 sampai 6 juta orang yang mengalami gangguan penglihatan termasuk akibat kelainan refraksi.[2]
SMILE Pro yang menggunakan mesin VisuMax® 800 Femtosecond Laser untuk mengoreksi kelainan refraksi hanya 8 – 10 detik per mata dengan keamanan yang tinggi karena didukung oleh adanya perpaduan antara teknologi lengan robotik dan AI system untuk integrasi data pendukung pre operasi agar meminimalisir risiko. Hal ini memantapkan misi JEC untuk menjadi laser vision correction center pertama di negara Indonesia.
Ketua Katarak dan Bedah Refraktif JEC Group serta Direktur Utama Rumah Sakit Mata JEC @Kedoya, DR. Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K) mengatakan, “Pencapaian JEC @ Kedoya sebagai Pelopor Pertama di Indonesia dalam melakukan tindakan 15.000 mata pasien untuk tindakan koreksi mata menggunakan SMILE ini merupakan bagian dari sejarah penting JEC Group.