IPOL.ID – Pemprov DKI Jakarta diminta supaya membenahi terminal-terminal yang tidak ramah terhadap penyandang disabilitas atau tidak aksesibilitas.
Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DPD DKI Jakarta, Ajad Sudrajad menegaskan, pihaknya meminta adanya pembenahan karena nyaris seluruh terminal tidak ramah disabilitas.
Pertuni menilai, dari tujuh terminal di DKI Jakarta digunakan untuk mudik pada Idul Fitri 1445 Hijriah, hanya Terminal Terpadu Pulogebang, Cakung, yang ramah disabilitas.
“Makanya kita ke depannya ingin pemerintah punya anggaran untuk merubah bangunan-bangunan yang ada,” ujar Ajad saat dikonfirmasi awak media di Jakarta Timur, Jumat (29/3).
Menurut Pertuni DPD DKI Jakarta, pembenahan terminal yang harus dilakukan meliputi konstruksi bangunan hingga pelayanan petugas terhadap penyandang disabilitas.
Semisal, letak loket perusahaan otobus (PO) di Terminal Kampung Rambutan yang berada di lantai dua tanpa adanya akses eskalator atau lift.
Kondisi itu menyulitkan penyandang disabilitas, khususnya tunadaksa pengguna kursi roda saat hendak memesan tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
“Itu salah satu tuntutan kita dari Pertuni supaya merehab terminal-terminal di Jakarta. Kalau soal akses masih jauh. Kecuali Pulogebang, itu sudah mendekati (aksesibilitas),” ungkapnya.
Ajad menambahkan, poin kedua diminta Pertuni DPD DKI Jakarta adalah adanya posko khusus di setiap terminal untuk membantu penyandang disabilitas, Ibu hamil, dan kelompok lanjut usia (Lansia).
Alasannya banyak petugas di terminal yang tidak memiliki sensitivitas, dan tidak memahami bagaimana menangani penanganan diberikan ke penyandang disabilitas.
“Kenapa saya minta ada sensifitas dari petugas, supaya petugas bisa memberikan, mendampingi, supaya tahu tujuan mereka kemana. Itu dua rekomendasikan,” pungkas dia. (Joesvicar Iqbal)