IPOL.ID-Ratusan siswa dari 20 sekolah telah mendaftarkan diri dan melalui tahapan penjurian pada 18 – 29 Februari 2024. Pada momen puncak, Final, pengumuman lomba, serta exhibition karya terbaik siswa digelar
Sabtu (⅔) dipusatkan di SDK PENABUR Gading Serpong.
Penjurian dilakukan oleh para
praktisi di bidang Robotik dan Coding, didampingi juga oleh juri dari BPK PENABUR Jakarta yang berpengalaman.
“PENABUR Kids Fest 2024, suatu ajang Coding Competition Robotic, dan kegiatan Project Based Learning (PjBL) Exhibition jenjang SD yang diikuti 210 siswa datang dari 20 SD PENABUR dari Jabo de Tabek, ”Ujar Ketua Yayasan BPK PENABUR, Adri Lazuardi di Sekolah SD BPK PENABUR, Tangerang, Sabtu (2/3/2024).
Adri melanjutkan, pagelaran Coding Competition dan Robotic merupakan suatu evaluasi bagi siswa yang berbakat dan nantinya prestasi yang dimiliki bisa diarahkan kejenjang kompetisi internasional.
Hal itu pula yang membuat BPK PENABUR di tahun 2024 memberikan kesempatan pada jajaran SD PENABUR di seluruh Jakarta mengirim para siswanya mengikuti kompetisi yang digelar dan dilakukan tahap penjurian mulai 18 – 29 Februari 2024.
Pada kesempatan yang sama Kenny Lim, Ketua BPK PENABUR Jakarta mengatakan, digelar Coding Competition dan Robotic dengan harapan para siswa SD ini dimasa depan bisa menjadi inovator yang berkarakter.
“Teknologi saat ini kita anggap canggih, bisa jadi dua hari kedepan sudah dianggap ketinggalan, namun karakter tidak pernah usang. Melalui pertimbangan itulah difokuskan pembentukan karakter selain kompetisi coding dan robotic”,jekas Kenny lagi.
Sedang Etiwati, Deputi Direktur Pelaksana BPK PENABUR Jakarta mengatakan, berbagai event yang digelar dalam memberikan kreativitas pada para siswa mulai tingkat SD. Jenjang itu meningkat hingga SMP dan SMA nantinya.
Menurut Sukarni, Kepala Jenjang SD BPK PENABUR Jakarta, agar para peserta coding dan robotic karyanya bisa ditingkatkan dalam Kompetisi didampingi dan dipantau para ahlinya. Seperti Observer Robotic, Yohanes Kurnia, Santoso Gondowijoyo dan Fanky Christian.
“Kompetisi robotic tidak hanya mencari juara, namun yang lebih utama adalah pembentukan karakter. Melalui karakter yang bagus, diharapkan mempunyai masa depan yang cerah selain memiliki keahlian dalam bidang teknologi, ” jelas Yohanes Kurnia.
Sedang Santoso Gondowijoyo mengatakan, menekuni bidang teknologi yang terus berkembang seperti robotic diperlukan kompetisi. Dengan harapan peserta yang tampil terus memperbaiki karya – karya sesuai jenjang yang diharapkan melalui tingkat sekolah, nasional, hingga internasional.
(bam)