IPOL.ID – Sedikitnya 50 orang terluka ketika sebuah pesawat Boeing 787 yang dioperasikan oleh LATAM Airlines (LTM.SN) turun secara tiba-tiba di tengah-tengah penerbangan dari Sydney ke Auckland pada Senin (11/3), demikian menurut pihak maskapai dan sebuah organisasi layanan kesehatan Selandia Baru yang merawat para korban luka.
Seperti dilaporkan Reuters, pesawat mengalami guncangan yang kuat dan akibatnya, 10 penumpang dan tiga awak kabin dibawa ke rumah sakit, kata maskapai asal Amerika Selatan tersebut sambil menyelidiki penyebabnya.
Penerbangan dengan 263 penumpang dan sembilan awak kabin tersebut mendarat di bandara Auckland sesuai jadwal pada Senin sore.
Satu orang berada dalam kondisi serius sementara sisanya menderita luka ringan hingga sedang, kata juru bicara Hato Hone St John, yang merawat sekitar 50 orang di bandara.
“Pesawat itu, tanpa pemberitahuan, jatuh begitu saja. Maksud saya, pesawat itu jatuh tidak seperti yang pernah saya alami saat terjadi turbulensi kecil, dan orang-orang terlempar dari kursi mereka, menghantam bagian atas atap pesawat, terlempar ke lorong-lorong,” kata seorang penumpang, Brian Jokat, kepada BBC.
Penyebab perubahan lintasan LATAM 800 yang tiba-tiba tidak dapat dipastikan dengan segera.
Para ahli keselamatan mengatakan bahwa sebagian besar kecelakaan pesawat disebabkan oleh berbagai faktor yang perlu diselidiki secara menyeluruh.
“Beberapa panel atap pesawat rusak akibat orang-orang yang terlempar ke atas dan menabrak panel atap plastik di lorong pesawat. Dan ada darah yang keluar dari kepala beberapa orang,” Jokat, yang tidak terluka dalam insiden tersebut, mengatakan.
Dia mengatakan bahwa para penumpang yang merupakan dokter di pesawat menyediakan perban dan penyangga leher untuk orang-orang yang terluka parah.
Boeing mengatakan pihaknya sedang berupaya mengumpulkan informasi lebih lanjut dan akan memberikan dukungan kepada maskapai tersebut.
Kepala FAA, Mike Whitaker, mengatakan bahwa badan ini akan bekerja sama dengan pihak berwenang Australia atau pihak berwenang Selandia Baru untuk melakukan penyelidikan.
“Kami pasti akan mengikutinya dengan seksama” mengingat pesawat itu diproduksi di AS, katanya. (far)