IPOL.ID – Adanya perbedaan pandangan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan pemerintah dalam menetapkan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah diharapkan tidak menjadi masalah.
Pemerintah melalui Kementerian Agama memutuskan puasa Ramadan pada Selasa, 12 Maret 2024. PP Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah pada Senin, 11 Maret 2024.
Masjid Al-Hidayah di Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, termasuk jemaah mengikuti penetapan PP Muhammadiyah sehingga mulai berpuasa pada Senin (11/3).
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Al-Hidayah, Zaenal Arifin menjelaskan, pentingnya rasa saling menghormati dalam menyikapi perbedaan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah.
“Kalau masalah perbedaan itu sudah menjadi lumrah, sudah terbiasa, yang terpenting kita saling menghargai, menghormati perbedaan ini,” tutur Zaenal di Jakarta, Senin (11/3).
Baik PP Muhammadiyah dan pemerintah memiliki metode sendiri dalam menetapkan awal puasa Ramadan 1445 Hijriah, sehingga saat terjadi perbedaan tidak perlu dipersoalkan.
Menurut dia, terpenting bagaimana menjaga persaudaraan sesama umat Islam, agar tidak terjadi perpecahan, dan seluruh umat dapat beribadah dengan khusyuk.
“Kita kan sama-sama beribadah, jadi kita jangan saling menyalahkan, jangan saling merasa benar. Kita sama-sama menjaga Ukhuwah Islamiyah. Karena ini sifatnya ibadah,” ungkapnya.
Zaenal mengatakan, pihaknya secara khusus sudah mengimbau kepada jemaah Masjid Al-Hidayah untuk tetap menghormati perbedaan penetapan awal Ramadan 1445 Hijriah.
Perbedaan penetapan awal puasa Ramadan antara PP Muhammadiyah dengan pemerintah pun sebelumnya sudah pernah terjadi, sehingga diharapkan tidak menjadi masalah.
“Kalau ada perbedaan itu masalah fikih, yang satu hitungan melalui hilal, satu melalui hisab. Dan memang sudah menjadi hal yang lumrah ketika ada perbedaan,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)