IPOL.ID – Perolehan suara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melesat di real count KPU dalam beberapa waktu terakhir. Menurut Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, adanya penambahan atau pengurangan suara saat KPU melakukan rekapitulasi adalah hal yang wajar.
Maka, dia pun mengingatkan semua pihak agar tidak tendensius dalam menyikapi penambahan suara untuk PSI.
“Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut,” kata Grace dalam keterangannya, Sabtu (2/3).
Menurutnya, berbagai kemungkinan masih dapat terjadi selama KPU masih merekapitulasi suara para pemilih dalam Pemilu 2024.
Dari rekapitulasi suara sementara KPU per Sabtu (2/3) pukul 12.00 WIB, PSI memperoleh 3,13 persen suara dari pemilihan anggota DPR. Dalam periode waktu itu, suara yang terhitung mencapai 65,73 persen.
Sehingga, PSI kini hanya perlu 0,87 persen suara agar bsia mencapai ambang batas parlemen (parliamentary threshold) empat persen dan melenggang ke Senayan.
Nah, Grace pun optimistis partainya bakal mencapai ambang batas parlemen.
“Apalagi hingga saat ini masih lebih dari 70 juta suara belum dihitung dan sebagian besar berada di basis-basis pendukung Jokowi di mana PSI mempunyai potensi dukungan yang kuat,” kata dia.
Dalam beberapa hasil hitung cepat (quick count) lembaga survei, salah satunya dari Indikator, PSI mendapat 2,66 persen suara.
Sedangkan hasil rekapitulasi sementara KPU (real count) 3,13 persen. Sehingga ada perbedaan sampai 0,47 persen dari dua perhitungan itu.
Grace menilai perbedaan itu tidak hanya dialami PSI, tetapi juga partai-partai lain.
Dia mencontohkan dari hasil quick count Indikator, suara PKB dan Partai Gelora juga lebih besar di rekapitulasi suara KPU dibandingkan dengan hasil hitung cepat.
Maka dia menyesalkan penilaian beberapa pihak yang dia nilai tendensius terhadap PSI.
“Kenapa yang disorot hanya PSI? Bukankah kenaikan dan juga penurunan terjadi di partai-partai lain? Dan itu wajar karena penghitungan suara masih berlangsung,” ungkapnya.
Grace pun mengajak seluruh pihak bersikap adil dan proporsional.
“Kita tunggu saja hasil perhitungan akhir KPU. Jangan menggiring opini yang menyesatkan publik,” tutupnya. (far)