IPOL.ID – Pasca kebakaran toko bingkai Saudara Frame di Jalan Mampang Prapatan Raya, No. 31-32, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, tujuh jenazah korban kebakaran dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk diidentifikasi.
Tepantau di RS Polri Kramat Jati, jenazah para korban yang dibawa menggunakan tujuh mobil jenazah tiba di Instalasi Forensik pada Jumat (19/4) sekitar pukul 08.30 WIB.
Tiba di lokasi, jenazah tujuh korban yang dibawa menggunakan mobil jenazah Pusdokkes Polri, BPBD, PMI DKI Jakarta, dan ambulans relawan, ketujuh jenazah langsung dibawa masuk ke ruang Instalasi Forensik.
Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto menerangkan bahwa tujuh jenazah tersebut dibawa ke Instalasi Forensik untuk proses identifikasi lebih lanjut secara medis.
“Tujuh jenazah itu yang satu adalah laki-laki dewasa, dua laki-laki anak, kemudian empat perempuan dewasa,” jelas Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jumat (19/4).
Belum diketahui pasti apakah tujuh jenazah korban kebakaran yang dibawa merupakan satu keluarga atau tidak karena menunggu hasil identifikasi lebih lanjut secara medis.
Identifikasi dilakukan menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI) melalui pencocokan data antemortem dari pihak keluarga dengan data postmortem dari jenazah.
Ada tiga parameter identifikasi dalam metode DVI yakni sidik jari, rekam medis gigi, dan DNA yang pada ketiganya terdapat karakteristik khusus untuk menunjukkan identitas seseorang.
“Apakah itu satu keluarga nanti kita buktikan. Kan masih ada (korban kebakaran) yang ada di rumah sakit (berbeda). Apakah bisa komunikasi nanti kita tanyakan,” katanya.
Hariyanto menjelaskan, hingga pukul 12.00 WIB belum ada pihak keluarga korban yang datang ke RS Polri Kramat Jati untuk menyerahkan data pembanding antemortem.
Namun jajaran Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya sudah melakukan pendataan korban sejak di lokasi kejadian untuk mendapat data antemortem.
Biddokkes Polda Metro Jaya juga sudah mendata lima korban luka bakar yang dirawat di rumah sakit lain untuk mendapat data pembanding keperluan identifikasi.
“Saat ini tim kita dari rumah sakit memeriksa (jenazah ketujuh korban) di postmortem (instalasi forensik), kemudian dari Polda Metro di TKP untuk mencari data antemortem,” tukas dia.
Berdasar data sementara, tujuh korban meninggal yakni Thang Tjiman, 75, Heny, 39, Riichi, 2, Ausin, 8, Tia, 25, Sheila, 20, dan seorang perempuan diperkirakan berusia 18 tahun.
Sementara itu, hingga kini kasus kebakaran ruko penjual bingkai, pajangan dan lukisan tersebut dalam penyelidikan jajaran Polres Metro Jakarta Selatan dan Polsek Mampang Prapatan.
Sebelumnya, peristiwa kebakaran melanda Rumah Tinggal dan Toko Saudara Frame (Ruko) penjual bingkai di Jalan Mampang Prapatan Raya, RT 1/ RW 3, No. 31-32, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Kamis (18/4) malam. Kuat diduga kebakaran dipicu karena ledakan kompresor.
Awal kejadian kebakaran ruko frame itu, terdengar ledakan saat salah satu karyawan menyemprotkan bensin ke kayu ring kemudian percikan api muncul hingga api membesar. Kuat dugaan api menyambar thinner dan bahan frame lainnya yang banyak terbuat dari kayu.
“Saksi 1 selaku karyawan menerangkan pada saat saksi bekerja di basement korban atas nama Suwandi menyemprotkan cairan berupa bensin ke kayu ring dekat kompresor karena ingin mengusir rayap, dan ada salah satu karyawan yang juga sedang membetulkan kompresor. Tiba-tiba ada percikan api mengenai area yang terkena bensin kemudian api menyambar dan membesar,” ujar Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol David Kanitero kepada wartawan, Jumat (19/4). (Joesvicar Iqbal)