“Setelah dia (saksi) lihat, dia merasa ketakutan, dia lari. Dia panggil temannya Dik, Dik, datang ajudannya memastikan,” kata AKBP Bintoro pada awak media bersama melihat rekaman CCTV kejadian tewasnya RA di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Senin (29/4).
Kemudian pemilik rumah (Ibu-Ibu) datang dan menyampaikan telepon polisi.
“Ibunya masih berteriak ‘telepon polisi’, karena ketakutan, dan saksi di TKP menyatakan bahwa dia (RA) bunuh diri. Sampai minta ambulan,” ujar Kasat Reskrim didampingi Kompol Irfan, anggota Tim Puslabfor Polri dan Dokter Forensik.
Selanjutnya, karena tidak bisa masuk kemudian oleh saksi mobil Alphard itu dimundurkan.
“Karena mau menolong korban”.
Sementara, dalam kasus tewasnya RA tersebut, Kompol Irfan menyampaikan, tidak ada ditemukan DNA di semua sudut, di lokasi, selain hanya DNA korban (RA). Baik di karpet di bawah jok sopir, jok bagian kanan, hingga pintu dalam bagian kanan.
Kemudian arah tembakan itu dari dalam mobil (Alphard), bukan dari luar mobil. Dan tidak ada satu pun jendela atau kaca mobil yang pecah karena tembakan.