IPOL.ID – Guna mencegah peningkatan angka pengangguran di Jakarta pasca musim mudik lebaran. Pemprov DKI Jakarta melakukan skrining (penjaringan) bagi para pendatang yang memasuki Ibu Kota.
“Karena kita kan ingin mewujudkan Jakarta Global. Jadi kan kalau ada orang yang masuk ya kita skrining punya kompetensi, keahlian apa,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho, Selasa (30/4).
Menurutnya, skrining dilakukan bersama Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta. Skrining ini berkaitan dengan status dan data pendatang baru serta mengecek keahlian ataupun kesiapan untuk tinggal di Jakarta.
“Itu baru konsep lagi nanti ada namanya FGD (Focus Group Discussion) bulan depan dengan Dukcapil DKI untuk meng-‘create’ seperti apa bentuknya,” ujar Hari.
Ditambahkannya, Pemprov DKI Jakarta sebenarnya tidak melarang bagi pendatang baru yang ingin mengadu nasib di Jakarta. Namun, kata dia masyarakat harus mempunyai kompetensi atau keahlian yang memudahkan untuk mencari kerja dan melanjutkan hidup yang lebih baik.
“Jangan sampai masuk Jakarta, lalu luntang-lantung tidak punya keahlian, akhirnya menjadi pengangguran,” kata Hari.
Hari menegaskan, tujuan skrining bagi para pendatang baru ini juga tidak lepas dari Jakarta yang ingin menjadi kota global beberapa tahun ke depan.
“Terus kira-kira kapan Jakarta mau mengentaskan kemiskinan, mengurangi angka pengangguran, kalau tidak dibatasi dengan kompetensi tadi itu,” kata Hari.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah mengumumkan, sedikitnya 1.038 orang dari berbagai daerah sebagai pendatang baru, tiba di Ibu Kota usai arus balik Lebaran tahun ini.(Sofian)