IPOL.ID – Desa Sungai Meriam di Kecamatan Anggana, Kukar dikenal sebagai surga Sumber Daya Alam (SDA) yang unik dan berlimpah. Menjadi penyumbang utama dalam sektor perikanan Kukar, desa ini menonjol dengan praktik pembudidayaan udang yang telah mengukir prestasi di tingkat nasional.
Muslik, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DPK) Kukar, mengungkapkan, “Sungai Meriam terkenal dengan pembudidayaan udangnya yang berkualitas, sehingga ekspor udang dari sini telah menjadi pionir di tingkat nasional.”
Keberhasilan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan warga lokal tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap target ekspor nasional Indonesia yang mencapai 2 juta ton udang per tahun.
Pemerintah pusat pun mengakui dan mendukung peran Sungai Meriam dalam mencapai tujuan ekspor tersebut. Sebagai bentuk dukungan, Pemkab Kukar telah memberikan bantuan substansial kepada para pembudidaya di Sungai Meriam.
Pada tahun 2023, sebanyak 254.946.500 ekor benur telah disalurkan untuk mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan sektor perikanan.
“Ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan Pemkab Kukar untuk mendukung para pembudidaya dan nelayan,” tegas Bapak Muslik.
Dengan praktik tambak yang ramah lingkungan dan tradisional, Sungai Meriam terus menjadi contoh sukses dalam pembudidayaan udang yang berkelanjutan.
Keberhasilan Sungai Meriam diharapkan dapat berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih luas, tidak hanya bagi masyarakat setempat tetapi juga bagi lingkungan dan ekonomi nasional.
Muslik berharap, semangat inovasi dan keberlanjutan yang diterapkan di Sungai Meriam menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengembangkan sektor perikanan yang bertanggung jawab dan produktif. (adv)