Selanjutnya dilaksanakan praktik di lokasi yang sudah disediakan di Taman RPTRA Meruya Selatan tersebut.
Sylvia menyampaikan, prinsip kerja lubang resapan biopori sebenarnya sederhana yaitu lubang vertikal yang dibuat. Lalu diberi sampah organik yang akan memicu biota tanah seperti cacing dan semut dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (lubang) di dalam tanah disebut biopori.
“Rongga-rongga (biopori) ini menjadi saluran bagi air untuk meresap kedalam tanah,” terang Sylvia pada awak media di lokasi RPTRA Meruya Selatan.
Dikatakannya, kegiatan pengabdian masyarakat itu menjadi ajang untuk mendorong inovasi dan pembelajaran berkelanjutan. Melestarikan air tanah dengan membuat biopori di rumah-rumah sebagai drainase vertikal Meruya Selatan.
“Universitas Mercu Buana Peduli Negeri, berkomitmen menjaga kemitraan berkesinambungan dengan masyarakat sekitar. Giat pengabdian masyarakat hanya merupakan salah satu langkah dari banyaknya inisiatif yang bakal terus dilakukan sebagai upaya mewujudkan perubahan positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tutur Sylvia.