IPOL.ID – Harga cabai merah keriting dan bawang merah tembus pada harga Rp70 ribu per kilogram (kg). Harga tersebut melebihi cabai rawit merah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (29/4).
Tak hanya cabai, beberapa harga sayuran ikut naik seperti tomat dan bawang. Sehingga membuat warga semakin mengeluhkan kenaikan harga tersebut. Hingga kesulitan memenuhi kebutuhan dapur.
Kenaikan harga terjadi secara bertahap sebelum Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Kemudian harga naik secara signifikan hingga saat ini.
Bawang merah yang biasanya dijual dengan harga Rp40 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp70 ribu per kilogram-nya. Bahkan sebelumnya sempat menyentuh harga Rp80 ribu dan kenaikan harga terjadi karena gagal panen.
Kemudian cabai merah keriting dengan harga sebelumnya Rp40 ribu menjadi Rp70 ribu per kilogram. Lalu tomat mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan, sebelumnya Rp8-10 ribu per kilo menjadi Rp25 ribu per kilogram. Bahkan sebelumnya mencapai Rp40 ribu.
Kenaikan harga tersebut pun dikeluhkan para Ibu rumah tangga yang kini terpaksa harus menyiasatinya dengan membelinya seperempat kilogram.
“Biasanya beli satu kilo, tapi karena naik yah beli seperempatnya saja untuk masak 2-3 hari, siapa tahu besok turun,” kata Rose, Ibu rumah tangga di Jakarta Timur, Senin (29/4).
Sementara, pedagang pasar pun harus tetap melayani pembeli eceran. Setelah sebelumnya pedagang selalu memberikan dengan takaran lebih saat harga stabil.
Seperti halnya pedagang sayuran di Pasar Kramat Jati, Salim yang mengatakan, terutama bawang merah sama bawang putih hampir 50% naiknya. Bawang merah sekarang Rp70 ribu ada penurunan, kemarin hampir Rp80.000 per kilo.
Awalnya pada standar harga Rp40.000 sekarang Rp70.000 cabe keriting merah pasaran Rp70.000, sebelumnya Rp40.000.
“Malah cabe merah keriting habis lebaran naik dari standar Rp50 ribu, untuk tomat hampir 100% naiknya dari harga Rp8.000 termurah sekarang Rp25.000 per kilo, ini juga harganya turun waktu puasa harganya Rp35-40 ribu dan tahun ini rekor tomat sama bawang merah tertinggi kenaikan harganya,” ungkap Salim.
Menurutnya, kenaikan harga itu sudah dirasakan sejak memasuki awal bulan puasa hingga saat ini.
“Para pedagang bahkan pembeli berharap pada pemerintah agar bisa menstabilkan kembali harga sejumlah bahan pokok, agar daya beli masyarakat kembali meningkat dan juga tidak merugikan petani,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)