IPOL.ID – Tradisi mudik pada Idul Fitri 1445 H kali ini bertepatan dengan tahun politik. Masalah klasik yang kerap timbul saat tradisi ini adalah Inflasi, kelangkaan bahan pokok dan kemacetan. Di sisi lain terdapat potensi besar redistribusi ekonomi . Pemerintah dan dunia usaha harus berkolaborasi agar mudik bisa menjadi momentum meningkatkan pembangunan, sekaligus memeratakan kesjahteraan.
Demikian garis besar yang disampaikan Sekjen Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Anggawira dalam podcast Bincang Si Ipol, di kantor IPOL Jakarta baru-baru ini. “Semua sektor dan usaha bergerak dari umkm hingga industri besar. Pada momentum lebaran ini pemerintah perlu menumbuhkan suatu kelas pengusaha menengah yang baru,” ujar Anggawira.
Menurutnya, dunia usaha sudah pasti secara langsung maupun tidak langsung ikut bergerak dalam menyokong perhelatan besar perputaran uang yang cukup besar setiap musim mudik. Karenanya dibutuhkan intervensi dan juga kebijakan khusus dari pemerintah untuk meningkatkan kelas pengusaha menengah.
Mantan komisaris anak perusahaan BUMN ini menilai pemerintah saat ini sudah banyak fokus di sektor usaha mikro dan kecil dengan berbagai macam fasilitas yang disediakan seperti KUR dan berbagai macam pendampingan. “Sudah saatnya pemerintah fokus di kelas pengusaha menengah dna besat Sekarang pengusaha yang kecil harus naik kelas ke level menengah dan besar. Insentif dan kebijakannya kan jelas berbeda,” ujar Angga, yang juga Ketua Relawan Pengusaha Nasional (Repnas) yang adalah sayap relawan Prabowo Gibran.
Terkait harga barang dan pangan yang kerap naik, serta inflasi dan pajak yang semakin mencekik masyarakat, Anggawira meyakini tantangan itu bisa di atasi dengan perencanaan dan aksi yang tepat, seperti yang selama ini sudah dijalankan Presiden Jokowi dan tentunya akan ditingkatkan dan dilanjutkan oleh presiden terpilih selanjutnya. “Kenaikan pendapatan dari pajak kami yakin akan digunakan untuk sektor-sektor yang bisa mendongkrak pertumbunan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan. Kami melihatnya pemerintah tidak gegabah,” kata Anggawira.
Pernyataan lengkap dan lebih komprehensif tentunya bisa kita saksikan di podcast Bincang Si Ipol pada laman media sosial youtube. (tim)