“Namun kemarahan jelas tidak dirasakan oleh semua orang. Ketika Rusia menginvasi Ukraina, negara-negara Barat memimpin kampanye kecaman global. Mereka menyerukan dunia untuk mengecam Rusia atas nama hak asasi manusia dan hukum internasional. Namun saat ini, negara-negara tersebut masih membiarkan terjadinya konflik berdarah lagi, kali ini di Gaza,” paparnya menambahkan.
Prabowo pun mempertanyakan kepada negara Barat soal kenapa kehancuran di Kota Gaza seperti dianggap sebelah mata daripada kehancuran Kota Mariupol di Ukraina?
Prabowo juga menyinggung soal semakin banyak orang di dunia, termasuk warga negara Barat sendiri, yang merasa bahwa pemerintahnya gagal menekan Israel untuk mengakhiri agresi brutalnya di Gaza.
“Mengapa serangan di Bucha lebih buruk dibandingkan serangan di rumah sakit Al-Shifa? Mengapa pembunuhan terhadap warga sipil Palestina tidak layak untuk dikecam dibandingkan dengan pembunuhan terhadap warga sipil Ukraina?” ujar Prabowo.
“Bagimana lagi standar ganda tersebut dapat dijelaskan, ketika kita diminta untuk menetapkan satu set prinsip untuk Ukraina dan satu lagi untuk Palestina?”