Lalu BW juga mempertanyakan kenapa Sirekap tidak juga diaudit. Padahal, banyak pihak yang sudah meminta.
“Kalau yang menjelaskan pembuatnya sendiri, tentu dia akan mengatakan saya hebat-hebat aja, tapi kenapa itu tidak dilakukan audit padahal berkali-kali diminta, kenapa? Apakah saudara tidak mau diaudit? Atau KPU tidak mau diaudit? Atau dua-duanya?” sambungnya.
Menanggapi itu, Yudistira mengakui bahwa Sirekap yang dikembangkannya belum sempurna. Dia menyebut tidak ada yang sempurna di dunia.
“Ketika bicara tadi pas pertanyaan, apakah kami sudah merasa paling benar? Tidak, tidak ada yang sempurna di bawah langit ini, dan itu yang saya pahami,” kata Yudistira.
Yudistira pun akhirnya mengungkapkan bahwa Sirekap telah diaudit oleh dua lembaga. Dia pun meminta maaf baru mengungkapkan hal tersebut.
“Apakah kami sudah diaudit? Sudah, kami sudah diaudit, ada dua lembaga yang melakukan audit, BRIN melakukan audit dan BSSN telah melakukan technical assessment,” kata Yudistira.
“Karena cukup lama saya harus menahan fakta ini, mohon maaf yang mulia,” imbunya. (bam)