Terkait hal itu, Erry pun mengungkap berbagai kriteria yang dibutuhkan oleh Pertamina untuk siap hadapi tantangan energi ke depan. “Kompetensi yang dibutuhkan oleh pertamina meliputi core values BUMN (akhlak), potensi individu, dan kompetensi inti Pertamina. Kompetensi inti Pertamina mencakup fostering collaboration, analysis, managing work, continuous improvement, technology awareness, adaptability, dan quality orientation,” ujarnya.
Salah satu kompetensi yang beliau tekankan adalah continuous learning. Pertamina mencari SDM yang memiliki keinginan kuat untuk terus belajar dan tidak menutup diri dari keilmuan-keilmuan lain. “Tidak salah menjadi experties, tapi jangan sampai menutup diri dari ilmu-ilmu lain. Harus terus memiliki kompetensi continuous learning,” katanya.
Berikut ini tujuh cara agar mahasiswa dapat menggali potensi diri:
- Time Management: Mengelola waktu dengan baik, membuat prioritas agar fokus pada hal-hal yang membantu pengembangan diri;
- Continuous Learning: Mencari kesempatan untuk meningkatkan keterampilan;
- Feedback: Menerima masukan dan pendapat orang lain untuk pengembangan diri;
- Emotional intelligence: Mengendalikan emosi dan dapat menunjukkan empati kepada orang lain;
- Komunikasi dan Networking: Meningkatkan kemampuan berkomunikasi, memperluas jaringan, serta bergaul dengan orang yang dapat memberi inspirasi dan dukungan;
- Menentukan tujuan yang jelas: Menetapkan tujuan spesifik yang ingin dicapai untuk memberikan arah dan motivasi untuk berkembang;
- Mengenali minat dan bakat: Memahami apa yang membuat Anda tertarik dan apa yang dikuasai.
“Networking harus dibangun bahkan dari Anda masih kuliah karena Anda tidak akan tahu di masa depan teman Anda akan menjadi siapa. Selain itu, Anda harus memiliki tujuan yang jelas. Saat saya masih muda, saya pernah bilang ke teman saya, nanti di umur 45 tahun, saya akan jadi direktur. Sekarang, saya umur 45-an, dan saya menjadi direktur,” ujarnya.