IPOL.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta terus melakukan pemeriksaan gedung yang sudah lawas atau tua. Hal tersebut guna memastikan ketahanan bangunan dalam menghadapi bencana.
Pemeriksaan bangunan untuk memastikan kondisi gedung-gedung di DKI Jakarta siap menghadapi bencana seperti gempa bumi dan kebakaran, serta memiliki sistem pencegahan memadai.
Ketua Sub Kelompok Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga BPBD DKI Jakarta, Basuki Rakhmat mengungkapkan, dalam pemeriksaan ini pihaknya memprioritaskan terhadap bangunan tua.
“Jadi ketika ada fasilitas publik yang dianggap sudah berusia cukup lama kita akan coba prioritaskan,” jelas Basuki di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (14/5).
Pemeriksaan dilakukan BPBD DKI Jakarta tak hanya pada gedung aset pemerintah tempat pelayanan publik, tapi juga gedung swasta seperti mall yang ramai dikunjungi masyarakat.
Jika dari hasil pemeriksaan kondisi gedung dinyatakan tidak sesuai standar maka BPBD DKI Jakarta bakal menyampaikan rekomendasi kepada pengelola gedung, baik pemerintah maupun swasta.
“Karena dikhawatirkan ada bagian bangunan kurang layak, sehingga kami perlu lakukan pengecekan untuk direkomendasikan kepada pengelola,” tuturnya.
Seperti halnya pada Selasa (14/5), pemeriksaan dilakukan pada bangunan Pasar Kramat Jati dengan metode hammer test atau alat menguji mutu beton, dan profometer touchscreen atau alat ukur tulang beton.
Budi menegaskan, dari hasil pemeriksaan didapati ada sejumlah kekurangan yang harus diperbaiki pihak pengelola Pasar Kramat Jati dalam hal kesiapsiagaan menghadapi bencana.
“Kemarin kami lakukan di kantor Walikota Jakarta Timur. Hari ini di Pasar Kramat Jati, kemudian besok di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Pusat dan Rumah Susun Pulogebang,” ujarnya.
Diharapkannya, dengan pemeriksaan dilakukan BPBD DKI Jakarta dapat meminimalisir timbulnya korban.
“Juga dapat ditekan kerugian material saat terjadi bencana gempa bumi, ataupun kebakaran,” pungkasnya. (Joesvicar Iqbal)