“Kepemimpinan Qur’ani yang kemudian dijabarkan oleh Rasulullah, mari model kepemimpinan tersebut kita dorong terus ke semua jajaran,” tuturnya.
Dengan meneladani nilai-nilai kepemimpinan tersebut, diharapkan menjadikan pemimpin yang adil, bijaksana, dan membawa manfaat bagi orang lain.
“Saya selalu menyampaikan itu, Bapak dan Ibu, kepada anak-anak muda kita dan jajaran birokrasi,” imbuhnya.
Prof Zudan mengapresiasi berbagai upaya dalam pengembangan SDM oleh NU, baik melalui pondok pesantren maupun melalui sekolah-sekolah formal. Dia menitipkan kepada jajaran NU yang mengelola langsung pendidikan itu, setidaknya dapat menghilangkan kekerasan di dunia pendidikan. Termasuk kekerasan verbal, sehingga pesantren menjadi tempat pendidikan yang menyenangkan dan menenangkan.
“Dunia pesantren ini harus kita bangun menjadi suasana yang menyenangkan, sehingga anak-anak nyaman menempuh pendidikan,” harapnya.
Sedangkan dalam rangka menjaga umat, NU juga memiliki peran membangun suasana yang aman dan kondusif dalam Pilkada.