Dalam kasus gempa bumi Banten 7 MW 2019 yang terjadi di lepas pantai selatan pulau Jawa paling barat atau yang berada pada segmen Selat Sunda Banten mengungkap perbedaan signifikan pola zonasi perpindahan kecepatan sebelum dan sesudah gempa di daerah penelitian. Hal ini sekaligus memperkuat hubungan antara blok daratan Sumatera di bagian Selatan dengan Gempa yang terjadi di segmen Selat Sunda Banten
“Indikator titik kritis gempa bumi dengan kasus Gempa Bumi Banten 7 Mw Tahun 2019 dapat ditunjukkan dari data deret waktu GNSS Ina-CORS di seluruh stasiun Sumatera bagian selatan yang menunjukkan indikasi berupa anomali 3,5 bulan sebelum terjadi gempa bumi,” ujar Djoko.
Djoko pun mengungkapkan pemantauan deformasi permukaan bumi berkaitan dengan adanya potensi daerah bencana gempa bumi dan bencana permukaan bumi pengikutnya atau lainnya. Dibutuhkan kontinuitas dan kualitas data yang baik dan cukup cepat keakurasian dan ketepatan dan kerapatan data akan sangat mempengaruhi kualitas hasil pengolahan data dan analisisnya,” katanya. (ahmad)