IPOL.ID – Upaya penanganan darurat banjir lahar hujan dan longsor di wilayah Sumatera Barat (Sumbar) terus dimaksimalkan pemerintah. Salah satunya melalui operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
“Operasi TMC itu dilaksanakan berdasar pertimbangan prakiraan cuaca wilayah Sumatera Barat yang masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” terang Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, Minggu (26/5).
Diutarakannya, BNPB menyiagakan satu unit pesawat caravan PK-SNN sebagai kendaraan operasional TMC yang ditempatkan di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumbar.
Pada Sabtu (25/5) operasi TMC hanya dapat dilaksanakan sebanyak satu sortie penerbangan. Hal ini dikarenakan
terdapat pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera Barat, yang menyebabkan kondisi keawanan di Sumbar cenderung belum berpotensi untuk disemai hingga siang hari.
Untuk mengantisipasi terjadinya hujan intensitas sedang yang mengancam wilayah Sumbar bagian timur laut saat sore menjelang malam hari, penyemaian dilakukan di sore hari.
Kondisi cuaca yang teramati pada hari Sabtu, setelah operasi TMC pada Jumat (24/5) antara lain wilayah sisi barat Sumatera Barat cenderung menerima hujan dengan intensitas ringan. Wilayah utara, timur, dan selatan Sumatera Barat cenderung tidak terjadi hujan.
Memasuki hari ke 10 operasi pada Sabtu (25/5) sebanyak 24 ton Natrium Clorida (NaCl) telah disebar di wilayah langit Sumatera Barat.
“Total sorti yang telah dilaksanakan sebanyak 24 sorti dalam 54 jam 21 menit”.
Operasi TMC dalam rangka penanganan darurat galodo Sumbar rencananya akan diteruskan hingga Rabu (29/5) agar pembersihan kawasan dan fase awal pemulihan dapat dioptimalkan dengan kondisi cuaca bersahabat. (Joesvicar Iqbal)