Karena hasil penilaian dilakukan menggunakan metode hammer test atau alat menguji mutu beton, dan profometer touchscreen atau alat ukur tulang beton perlu analisa lebih lanjut.
“Karena belum tuntas untuk pengecekan jadi kami belum bisa menyimpulkan kategori seperti apa. Namun tadi memang ada beberapa temuan yang memang harus dilakukan perbaikan,” katanya.
Basuki menegaskan, penilaian gedung Pasar Kramat Jati dilakukan untuk memastikan kondisi bangunan siap menghadapi, dan memiliki mitigasi atau pencegahan terhadap bencana.
Dalam proses penilaian dilakukan Satgas Terpadu Penilaian Gedung dan Non Gedung Pengurangan Risiko Bencana yang berperan memastikan keselamatan dan kesiapan infrastruktur di Jakarta.
Hasil penilaian tim dari BPBD DKI Jakarta, Dinas Gulkarmat DKI Jakarta, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan pihak lain nantinya bakal disampaikan ke pengelola gedung agar dapat diperbaiki.
“Harapannya nanti setelah pengecekan pengelola Pasar Jaya bisa melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga para pengunjung pasar merasa aman dan nyaman,” tutup dia. (Joesvicar Iqbal)