Ketiga, Suharyanto tambahkan, BNPB mengerahkan alat angkut udara untuk memaksimalkan jangkauan distribusi logistik ke area terisolir.
“Ada helikopter dari TNI Angkatan Udara dan Polda Sulawesi Selatan yang telah beroperasi. BNPB turut menambahkan 2 helikopter dan 1 pesawat Caravan untuk membawa logistik serta melayani masyarakat terisolir maupun sebagai sarana untuk evakuasi,” jelas Kepala BNPB.
Terakhir, Suharyanto meminta pemerintah daerah yang terdampak untuk mengaktifkan posko utama serta organisasi perangkatnya sebagai pusat pengendalian upaya tanggap darurat. Hal itu dilakukan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi secara efisien sesuai dengan perkembangan kondisi di lapangan.
“Posko ini tentu menjadi sarana kita mengetahui secara berkala kebutuhan apa yang harus ditambahkan untuk masyarakat terdampak sesuai evaluasi dan hasil asesmen di lapangan, sehingga proses distribusi bantuan dapat berjalan efisien,” tuturnya.
Suharyanto mengatakan, pihaknya akan mendampingi pemerintah daerah dalam menyusun Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P) sehingga langkah-langkah pascabencana sudah dapat mulai dilakukan di tengah masa tanggap darurat.