Okto mengutip pernyataan Bapak Olimpiade, Pierre Le Coubertin, yang menyampaikan bahwa perdamaian tidak akan pernah diraih tanpa memisahkan ras. Okto menegaskan bahwa Piagam Olimpiade menjamin atlet yang berkompetisi tidak boleh mendapatkan diskriminasi dalam bentuk apapun, seperti ras, warna kulit, jenis kelamin, orientasi seksual, bahasa, agama, pendapat politik atau hal lain yang berkaitan dengan asal kebangsaan, sosial, properti, kelahiran atau status lainnya.
“Sehingga melalui kegiatan olahraga, kita harus menunjukkan kedewasaan kita dalam menempatkan diri di kancah dunia. Apalagi, kita membidik atau menargetkan untuk dapat menjadi tuan rumah Olimpiade pada 2036 nanti”, harap Okto.
Lebih lanjut Okto mengetengahkan, seharusnya perjuangan Timnas U-23 yang luar biasa sejauh ini, bisa dijadikan momentum dan peluang untuk Indonesia bisa menjadi tuan rumah berbagai single event maupun multi event internasional.
Di siai lain, cabang olahrag juga harus fokus dalam melakukan pembinaan usia muda. Khususnya kesempatan atlet-atlet muda mengikuti kejuaraan-kejuaraan level dunia.