Yulius terharu melihat anak-anak begitu bersemangat dan asyik membaca Al-Qur’an. “Dalam situasi seperti ini mereka masih semangat belajar, mengingat-ingat hafalannya,” ujarnya.
Dia turut berpesan agar semangat belajar Al-Qur’an terus dijaga dalam kondisi apa pun karena Al-Qur’an adalah pedoman hidup, obat hati sekaligus penolong di akhirat kelak.
Selain membagikan bantuan, dalam kesempatan itu, pria kelahiran Bukittinggi ini juga memberi tantangan semangat bagi anak-anak yang bisa hafal Surat ad-Dukhan atau as-Sajdah.
“Yang hafal surat al-Mulk (ad-Dhukhan) atau as-Sajdah sebulan ke depan dapat hadiah Umroh bersama orang tuanya. Mau?,” kata Yulius diikuti suara riuh tanda kesanggupan mereka untuk menghafal.
Yulius, menjelaskan apa yang dilakukannya semata untuk menjaga semangat belajar serta mengajak para orang tua agar tak henti mendorong anaknya belajar Al-Qur’an.
Saat membagikan perangkat alat solat ada momen mengharukan. Hakim Yulius terlihat memakaikan kopiah dan sarung kepada anak pengungsi. Bahkan Yulius memeluknya dengan erat.