“Kenapa sampai di Luwu dijadikan posko induk, karena ini (Luwu) yang dianggap berada di tengah-tengah dari berbagai bencana alam yang terjadi dan juga menjadi tanggap darurat dari sembilan daerah yang mengalami bencana di Sulsel,” ujarnya.
Diketahui, kesibukan sejauh ini masih terlihat di Posko Induk Tanggap Darurat Banjir dan Longsor di Sulsel. Jejeran mobil pickup, off-road hingga helikopter pengantar logistik, terus menerus keluar masuk mengantar dan menjemput kebutuhan logistik yang akan disalurkan ke korban bencana.
“Untuk hari ini, sudah dua kali helikopter yang mengantar logistik di setiap titik yang sulit diakses melalui jalur darat, jadi total satu kali pengangkutan barang menggunakan helikopter sebanyak 800 kilo, dari akumulasi barang seperti beras, air, Indomie dan lainnya,” tutupnya. (adv)