Dodi menjelaskan, pemeriksaan mata dilakukan karena terindikasi banyaknya anak yang menunjukkan gejala gangguan refraksi, khususnya Myopia, saat proses belajar mengajar di lingkungan sekolah dan hal ini dapat mengganggu hasil belajar siswa bersangkutan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan di berbagai sekolah pada 800 anak usia 5-15 tahun atau tingkat TK hingga SMP, 67% terdeteksi mengalami gangguan refraksi, dan 56% diantaranya merupakan Myopia. Dari jumlah tersebut, hanya kurang dari 50% yang telah dikoreksi atau mendapatkan penanganan berupa kacamata single vision.
“Penggunaan lensa MiYOSMART membantu penglihatan dan juga menghambat perkembangan Myopia. Jadi, tidak benar kalau ada anggapan bahwa penggunaan kacamata justru memperparah Myopia,” kata Dodi.
Dodi menambahkan, selain penggunaan lensa kacamata terapi MiYOSMART untuk mengendalikan Myopia, HOYA juga terus mengkampanyekan perubahan gaya hidup yang untuk mendukung kesehatan mata dan aktivitas luar ruangan yang sudah terbukti bisa menghambat pertumbuhan gangguan penglihatan ini.