IPOL.ID – Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu di Pekanbaru dianiaya anak dan menantunya dengan cara ditampar dan diseret.
Korban bernama Sufni (74), warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Pelaku adalah Hendri (52) dan istrinya, N (51).
Dari kejadian tersebut memicu kemarahan masyarakat, yang kemudian ramai-ramai meminta Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Berry Juana, untuk turun tangan melalui media sosial.
Setelah melihat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku di Jalan Satria Kelurahan Palas Kecamatan Rumbai, Pekanbaru.
“Pelaku, yang merupakan anak kandung korban, melakukan penganiayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat (10/5/2024), sekira pukul 07.00 WIB. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung bergerak cepat ke rumah pelaku,” jelas Bery, dikutip pada Selasa (28/5).
Pelaku menjelaskan alasannya kepada polisi, bahwa ibunya diduga mengalami kesurupan dan meminta diantar ke Gunung Marapi, Sumatera Barat.
“Keterangan N ini bahwasanya ibu tersebut kesurupan minta ke Gunung Merapi di Bukit Tinggi, Sumatera Barat untuk jumpa orang tuanya. Kemudian N menakut-nakuti orang tuanya supaya diam dan tidak keluar rumah dengan cara menyeret dan memukul muka,” papar Berry.
Video tersebut direkam oleh istri Hendri, Niladiana (51), yang kemudian mengirimkan video itu ke keluarga dekat mereka. Sementara itu, korban telah mengalami kelumpuhan sejak tahun 2021.
Berry dan timnya telah memastikan kondisi korban dengan mengunjungi rumahnya.
“Kami mau pastikan kondisi korban. Tetapi tadi kami datang masih sakit-sakit bagian lengan kanan dan kaki kanan. Ada trauma juga,” ucapnya.
Pihaknya kemudian mengantarkan korban ke rumah anaknya yang lain di Jalan Nelayan, sesuai permintaan dari nenek tersebut. (Vinolla)