Keberhasilan tersebut antara lain akselerasi pemetaan serta pendaftaran bidang tanah yang saat ini mencapai kurang lebih 112 juta bidang tanah. Ini salah satu yang terbesar di dunia.
Sebelum masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, pendaftaran bidang tanah baru mencapai sekitar 500.000 bidang tanah per tahun. Dengan percepatan melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN berhasil memetakan serta mendaftarkan bidang tanah rata-rata mencapai 10 juta bidang per tahunnya.
Percepatan ini akan terus berlangsung hingga target memetakan dan mendaftarkan seluruh bidang tanah di Indonesia dapat terealisasikan pada tahun 2025.
Selain itu, AHY juga akan menyuarakan tentang transformasi digital di bidang pertanahan dan tata ruang. Salah satu wujudnya, adalah implementasi Sertipikat Tanah Elektronik. Dengan demikian, sertipikat tanah masyarakat terlindung dari resiko kebakaran, kebanjiran, hilang akibat bencana dan musibah lainnya.
Ia akan menyuarakan semua itu saat menjadi narasumber dalam Global Policy Forum yang diselenggarakan oleh Bank Dunia. Ia akan mengisi Panel I pada bahasan Global Land Agenda: Global Land Policy Forum dengan tema “Strategies for Success by Government Champions”.