IPOL.ID – Keluarga Cendana menyumbangkan sebanyak 25 ekor sapi kurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini di Masjid Agung At-Tin di Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Sedianya panitia Idul Adha 1445 Hijriah akan melakukan pemotongan hewan kurban usai salat Ied di sekitar Masjid Agung At-Tin.
Pelaksanaan salat Idul Adha di Masjid Agung At-Tin dengan Imam Ust. H. Syahrir Ali Basyah, SQ.,M.Ag dan Khatib KH. Budi Abdul Ghofur, Lc., MM.
Kabid Peribadatan Masjid Agung At Tin, Karnali Syadzili, SHI, MA mengatakan, dalam Idul Adha 1445 Hijriah pada tahun ini total sebanyak 25 ekor sapi akan dikurbankan pada Senin (17/6/2024).
“Untuk tahun ini alhamdulillah mencapai 25 ekor sapi. Tahun lalu ada 24, jadi ada penambahan satu ekor sapi, Alhamdulillah,” tutur Karnali di Jakarta Timur, Minggu (16/6/2024).
Seluruh sapi yang dikurbankan di Masjid Agung At-Tin merupakan sumbangan dari Keluarga Cendana atau anak-anak Presiden kedua Republik Indonesia (RI) Soeharto.
Sejumlah sapi-sapi disumbangkan di antaranya berasal dari peternakan sapi di kawasan Tapos, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang merupakan milik Presiden kedua RI Soeharto.
Berdasar data sementara, bobot sapi yang dikurbankan Keluarga Cendana di Masjid Agung At-Tin pada Idul Adha 1445 Hijriah ini di antaranya seberat 700 kilogram dan 600 kilogram.
“Tahun ini sapi saja, dari tahun ke tahun sapi. Ini khusus dari putra, putri Bapak Almarhum H. M. Soeharto, Yayasan Cendana seluruhnya. Sampai sini mungkin malam ini,” ungkapnya.
Karnali menjelaskan, seluruh pemotongan hewan kurban rencananya akan dilakukan pada Senin (17/6), dan pembagian daging dijadwalkan dimulai selepas salat Zuhur.
Terkait pembagian daging hewan kurban akan didistribusikan kepada sejumlah panti asuhan, masjid, musala, dan majelis taklim yang mayoritas berada di wilayah Jakarta Timur.
Masing-masing yayasan yang mendapatkan daging kurban sebelumnya sudah mengajukan proposal, dan mendapat persetujuan dari pengurus Masjid Agung At-Tin.
“Kita seleksi kemampuan (daging) yang bisa kita berikan berapa baru kita setujui. Kurang lebih ada 100 proposal, kita batasi karena kemampuan. 100 lebih sedikit yang sudah di-acc,” tukasnya. (Joesvicar Iqbal)