Anton pun merinci, pembiayaan Gadai Emas BSI mengalami kenaikan per April 2024 dari Rp4,48 triliun menjadi Rp5,12 triliun atau naik 14,34 persen YoY.
Sementara itu, Cicil Emas juga mengalami lonjakan signifikan dengan pertumbuhan 73,15 persen YoY dari Rp1,69 triliun menjadi Rp2,93 triliun.
Peningkatan pembiayaan berbasis emas ini mendorong pendapatan fee BSI dari gadai naik dari Rp237 miliar pada empat bulan pertama tahun 2023 menjadi Rp270 miliar pada empat bulan pertama tahun 2024 atau naik 14 persen.
Dari sisi fee based, kontribusi dari unit gadai sekitar 17 persen terhadap total fee based empat bulan pertama di tahun 2024 yang mencapai Rp 927 miliar.
Anton juga menambahkan bahwa jumlah Number of Account (NOA) untuk gadai dan cicil emas di BSI meningkat drastis sebesar 37,88 persen YoY, dari 373.377 menjadi 504.021 akun per April 2024.
“Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat untuk berinvestasi emas melalui BSI sangat tinggi. Peningkatan ini mencerminkan tingginya animo masyarakat untuk berinvestasi dalam bentuk emas,” kata Anton.