IPOL.ID – Viral di media sosial masyarakat Indonesia tengah ramai membagikan sebuah poster dukungan untuk masyarakat Papua. dukungan poster “All Eyes on Papua”, diduga sudah dibagikan mencapai 85,5 ribu pengguna di Instagram.
Gambar Poster tersebut memperlihatkan AI pohon-pohon yang kering di lahan tandus. Kemudian di antara pohon-pohon itu, ada puluhan orang yang digambarkan sebagai masyarakat adat Papua.
Ramainya Poster ‘All Eyes on Papua’ itu dibagikan karena hak rakyat Papua Tengah direnggut paksa oleh penguasa. Sehingga, warganet lain diminta untuk ikut bersuara dan membela.
Tak cuma netizen, gerakan ini juga diikuti para selebriti dan selebgram Tanah Air, diantaranya Luna Maya, Rachel Vennya, Syifa Hadju, Kartika Putri, Audi Marissa, Ayushita, Keanuagl, dan masih banyak lagi.
Netizen mendukung dan menggemakan Tagar All Eyes on Papu sebagai empati terhadap konflik lahan di Papua yang akan dialih fungsikan menjadi perkebunan sawit.
Masyarakat adat Marga Moro dan Suku Awyu dengan bantuan dan dampingan dari Koalisi Selamatkan Hutan Adat Papua menggugat PT Indo Asiana Lestari (PT IAL) atas izin lingkungan pembukaan lahan perkebunan sawit.
Para netizen mambantu petisi yang dimana menolak dengan tegas rencana pembabatan hutan yang besarnya mencapai 36 ribu hektar. Apabila pembabatan hutan besar-besaran ini terjadi dan terealisasikan, maka bukan hanya masyarakat adat Papua yang akan kehilangan tempat tinggal mereka.
Lebih dari itu mereka akan kehilangan sumber penghidupan mereka, dan mengakibatkan kehidupan di tanah tersebut terancam.
Bukan hanya itu, apabila pengalihfungsian hutan menjadi perkebunan sawit ini terjadi maka akan menghilangkan emisi 25 juta ton CO2. Yang dimana jumlah tersebut dapat menyumbang 5 persen dari tingkat emisi carbon pada tahun 2030.
Bahkan dampak yang akan dirasakan bukan hanya kepada masyarakat Papua atau Indonesia saja, lebih parah akan berdampak pada Bumi kita ini.
Pada Senin, (27/5/2024) yang lalu masyarakat adat Awyu Papua demo di depan gedung Mahkamah Agung untuk mempejuangkan hak-hak mereka yakni hutan adat tempat tinggalnya.
Terlebih lagi masyarakat adat Awyu harus menempuh perjalanan 48 jam ke Jakarta hanya untuk membela dan memperjuangkan hak mereka.(Vinolla)