IPOL.ID – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan dalam proses wukuf di Arafah, segenap jiwa raga menundukkan diri secara total di hadapan Allah SWT yang maha segalanya.
Bahkan dengan tangisan lahir dari hati dan jiwa yang terdalam, dengan seluruh kepasrahan semuanya menundukkan diri untuk menjadi hamba Allah yang mabrur sebagaimana tujuan dari idealisasi berhaji dan ibadah haji.
Setelah wukuf akan terus dilakukan proses ibadah haji yakni Muzdalifah di Mina dan hingga kembali ke Mekkah, sampai dituntaskan dalam tawaf wada.
“Maka saatnya lah dalam suasana penuh pengabdian dan kepasarahan ini setiap jamaah dapat menjadikan prosesi ibadah haji ini menjadi haji yang mabrur. Dan setiap jamaah haji ingin menjadi haji yang mabrur,”tutur Haedar, mengutip Minggu (16/6/2024).
Haji mabrur merupakan tingkat tertinggi capaian ideal dalam beribadah haji, bahkan Nabi bersabda tidak ada balasan yang lebih pantas dari haji yang mabrur selain surga.
Haedar menekankan bahwa kemabruran itu tidak akan datang sendiri, manakala tanpa penghayatan yang berarti.