IPOL.ID- Pasca perubahan status Jakarta yang tidak lagi menjadi ibukota, dan bakal menjadi kota global. Sejumlah ide dan gagasan pun bermunculan guna mensukseskan cita-cita tersebut.
Pengembangan potensi Jakarta, khususnya di bidang pariwisata, bisnis dan pembangunan transportasi massal diyakini bakal menjadi modal dasar.
“Untuk menjadikan Jakarta kota global perlu penanganan ekstra sejumlah persoalan di Jakarta. Seperti banjir, sampah dan kemacetan. Tentunya,
hal itu membutuhkan anggaran yang lebih besar. Bisa jadi perubahan postur APBD itu barua bisa dilakukan pada 2026 mendatang,” ujar anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Neneng Hasanah, Sabtu (22/6/2024).
Dikatakanya, tagline menjadikan Jakarta Kota Global Berjuta Pesona memiliki arti yang mendalam. Masih adanya persoalan sampah, banjir dan kemacetan di Jakarta sangat bertolak belakang dengan cita-cita Jakarta menjadi kota yang
mempesona.”Tentu hal ini akan menjadi kerja keras Pemprov Jakarta,” paparnya.
Disamping itu, dibutuhkan pula kesabaran dan kekompakan stake holder di Jakarta. “Karena untuk menjadikan Jakarta kota global, membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Jika program pembangunan bisa berjalan berkesinambunhan, maka kita global dengan sejuta pesona bisa diwujudkan oleh pemprov,” tutupnya.(sofian)