IPOL.ID – Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo menegaskan komitmennya untuk tetap melayani jamaah haji non-reguler yang membutuhkan layanan kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Liliek mengungkapkan, ada sekitar 20 jamaah haji non-reguler yang berobat ke KKHI selama periode puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armunza).
Liliek mengatakan hal tersebut saat menerima kunjungan Konsulat Jenderal Jeddah Yusron B Ambary di KKHI Makkah pada Selasa (26/6). Konjen Yusron B Ambary menerima laporan adanya beberapa jamaah haji non regular seperti furoda maupun jamaah haji visa ziarah datang ke klinik ini dibawa oleh aparat Saudi karena kondisi sakit.
“Jamaah haji non-regular banyak ditemukan setelah mereka bermasalah dengan kesehatannya, oleh aparat Saudi mereka dibawa ke KKHI,” tutur Liliek.
Hal ini karena aparat Saudi hanya mengenal KKHI sebagai fasilitas kesehatan khusus jamaah haji Indonesia. “Sehingga, setiap jamaah haji Indonesia yang sakit akan dibawa ke KKHI,” kata Liliek.