IPOL.ID – Kehidupan Larisa Savitskaya berubah selamanya pada 28 Agustus 1981. Di usianya yang baru 20 tahun, ia menjadi satu-satunya orang yang selamat dari tabrakan di udara antara penerbangan sipil Aeroflot dan pesawat pengebom militer Soviet, sebuah insiden yang disembunyikan oleh Uni Soviet selama bertahun-tahun.
Dikutip dari D’Marge, kisah ini dimulai saat Larisa dan suaminya, Vladimir, baru saja kembali dari bulan madu mereka dengan menumpang pesawat Aeroflot 811.
Pasangan ini memilih kursi di bagian belakang pesawat yang hampir kosong untuk perjalanan yang lebih nyaman dan lapang. Keputusan yang pada akhirnya akan menyelamatkan nyawa Larisa.
Di tengah penerbangan, pesawat penumpang Antonov An-24 yang mereka tumpangi bertabrakan dengan pesawat pengebom Tupolev Tu-16K di atas Oblast Amur, yang mengakibatkan kecelakaan dahsyat.
Tabrakan itu menghancurkan pesawat dan Larisa jatuh ke tanah dari ketinggian 5.220 meter.
Secara ajaib, ia tetap sadar selama jatuh, berpegangan pada kursinya, dan kemudian menggambarkan pengalaman mirip dalam adegan film bencana.
Pohon birch menahan jatuhnya dan mencegah dirinya dari kematian. Meskipun mengalami luka parah, termasuk beberapa patah tulang dan patah tulang belakang, Larisa berhasil selamat dari kecelakaan itu, dan mendarat di hutan.
Dia pun bertahan selama tiga hari di hutan belantara, berjuang melawan kedinginan, kelaparan, dan rasa sakit yang luar biasa.
Meskipun mengalami luka parah, namun dengan naluri bertahan hidupnya yang kuat, dia menggunakan selimut dari reruntuhan untuk menghangatkan badannya, serta plastik untuk melindungi dirinya dari nyamuk.
Sambil minum dari genangan air untuk melepas dahaga, Larisa menunggu bantuan.
Dalam rasa frustrasinya, sebuah helikopter melintas di atas kepala Larisa. Namun mereka mengira bahwa Larisa adalah salah satu dari sekelompok ahli geologi setempat.
Pada hari ketiga, ia mulai berjalan dan akhirnya ditemukan oleh tim penyelamat.
Setelah itu, Larisa menghadapi trauma tambahan akibat kerahasiaan Soviet. Pihak berwenang merahasiakan insiden itu, dan menginstruksikan keluarganya untuk melupakan apa yang terjadi.
Nah, dengan runtuhnya Uni Soviet, satu dekade kemudian, kebenaran mulai terungkap. Kecelakaan itu, yang disebabkan oleh kegagalan tragis koordinasi lalu lintas udara militer dan sipil, telah merenggut 37 nyawa, termasuk Vladimir.
Lebih dari 40 tahun kemudian, kisah bertahan hidup Larisa akhirnya mendapatkan pengakuan yang layak. Film-film dokumenter dan film menyoroti perjalanannya. Tak hanya menyoroti daya tahannya yang luar biasa, tapi juga kerahasiaan yang menyelimuti salah satu dari sekian banyak tragedi tersembunyi di Uni Soviet. (far)