“Jadi, kalau ada tetangganya atau saudaranya yang juga pelaku UMKM belum dapat bantuan, segera lapor ke camat atau langsung ke instansi terkait, agar bisa dapat bantuan,” sambungnya.
Rendi menjelaskan, selain bantuan berupa peralatan, Pemkab Kukar telah mengalokasikan anggaran untuk memberikan modal usaha kepada masyarakat melalui Program Kredit Kukar Idaman. Program ini bekerja sama dengan Bankalimtara sebagai penyalur ke masyarakat.
Program ini juga memberi manfaat kepada masyarakat berupa modal usaha yang dicicil tanpa bunga.
Kendati demikian, Rendi mengaku program ini belum berjalan maksimal karena masih banyak pelaku UMKM yang tidak memanfaatkan program tersebut.
“Dari 55 ribu orang pelaku UMKM, baru 20 persen yang mengurus bantuan Kredit Kukar Idaman. Jadi, kami harap di 2024 ini bisa naik empat kali lipat yang memanfaatkan program tersebut,” tutur Rendi.
Sementara itu, Erni, salah satu pelaku UMKM mengaku sangat bersyukur atas perhatian dari Pemkab Kukar. Menurutnya, bantuan tersebut sangat bermanfaat untuk pelaku UMKM yang baru merintis usaha seperti dia.