Selain itu, AI bisa dipergunakan untuk bidang medis lainnya dalam mendeteksi kanker. Hal tersebut diungkapkan Dosen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor, Toto Haryanto. Ia menambahkan, melalui AI pemanfaatan data dapat digunakan untuk generalisasi suatu model. Data yang dimiliki ini akan sangat membantu membuat model-model untuk melakukan diagnosis terhadap suatu penyakit.
‘’Pendekatannya adalah citra. Di mana citra ini tidak akan lepas pada ekstraksi informasi berdasarkan warna, bentuk dan tekstur pada objek citra. Ini penting sebagai dasar untuk membedakan varietasnya,’’ ujar Toto.
Selanjutnya, dengan berbasis Citra Histopatologi bisa dilakukan identifikasi jaringan tubuh pasien yang diduga kanker. Melalui proses biopsi dengan gold standard, identifikasi kanker dengan citra dilakukan pewarnaan Hematoxylin and Eosin.
Sementara itu, metode deep learning untuk mengkategorikan gambar atau video dilakukan oleh Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Vaksin dan Obat-BRIN, Danang Waluyo dalam riset keragaman mikroba dan Perekayasa Ahli Pertama PRKAKS-BRIN, M Rodhi Supriyadi dalam penelitian Klasifikasi Citra Kapang Menggunakan InceptionV3. “Keragaman mikroba adalah kunci penemuan obat dari sumber daya mikroba,” sebut Danang.