IPOL.ID – Polri bergerak cepat menindaklanjuti dugaan kebocoran data Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) yang diperjualbelikan di dark web.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan pengecekan dan mitigasi terkait isu tersebut.
“Nanti kita mitigasi, kita cek kembali karena ini menjadi isu-isu yang lagi menarik saat ini,” kata Sandi, Rabu (26/6).
Polri tidak akan tinggal diam dan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan ini. Mengingat saat ini isu peretasan dan serangan siber kerap terjadi di Indonesia, seperti yang baru-baru ini menimpa Pusat Data Nasional (PDN).
“Yang pasti bahwa Polri akan bekerja sama dengan stakeholder lainnya untuk bisa menuntaskan permasalahan ini,” katanya.
Polri bersama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan pihak terkait lainnya akan terus berupaya menjaga keamanan data.
Dengan upaya mitigasi dan koordinasi yang dilakukan, diharapkan permasalahan ini dapat segera diatasi dan data INAFIS dapat terlindungi dengan baik dari potensi penyalahgunaan di dark web.mencegah terjadinya kebocoran data lebih lanjut.
Sebelumnya, Kepala BSSN Hinsa Siburian, mengaku telah berkoordinasi dengan pihak Polri terkait dugaan penjualan data INAFIS di dark web.
“Intinya kan tadi itu kan isunya kan isu, isu ada diperjualbelikan di dark web kan gitu, tentu kan tugas kita adalah konfirmasi kepada si pemilik yang kemungkinan pemilik data (Polri), kan gitu,” kata Hinsa. (far)