“Kesehatan jantung itu jadi yang paling dominan, pastikan jantung itu sehat, kalau menggunakan peralatan pastikan peralatannya baik. Sebab olahraga juga dapat menjadi berbahaya jika kita lengah. Walaupun olahraga terlihat mudah, tapi tentunya harus dilakukan dengan sangat bijaksana dan berhati-hati. Jangan sampai olahraga justru membuat dampak yang tidak baik,” kata Okto.
“Kami berharap insiden-insiden yang terjadi belakangan ini dapat menjadi pelajaran untuk kita semua. Keselamatan ini bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang di sekitar kita,” sambungnya.
Di sisi lain, kegiatan olahraga yang dilakukan Masyarakat maupun komunitas merupakan bagian dari Olympic Movement yang digaungkan Komite Olimpiade Indonesia sebagai perpanjangan tangan dari Komite Olimpiade Internasional (IOC). Melalui Olympic Movement, Indonesia bisa menemukan bibit-bibit atlet berprestasi yang akan mewakili Indonesia di berbagai multievent internasional, termasuk Olimpiade.
“Kami juga berharap komunitas-komunitas olahraga ikut menyuarakan pentingnya keselamatan berolahraga. Sebab, dari komunitas olahraga itu biasanya lahir bibit-bibit unggul, yang dapat memotivasi dan membesarkan olahraga itu sendiri. Kalau olahraga jadi momok yang menyeramkan, ini akan berpengaruh buruk terhadap prestasi atlet-atlet Indonesia,” ujar Okto. (bam)