Menurutnya, peserta terdiri dari 24 kabupaten kota. Masing-masing kabupaten kota mengutus seribu penari, bahkan ada kabupaten kota yang mengutus lebih dari seribu penari.
“Tentu, saya merasa sangat senang, bangga dan terharu karena rupanya kita kompak, sesuai dengan tema Sulsel Menari, South Sulawesi in Harmony, Sulawesi dalam keharmonisan,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, pencatatan rekor MURI ini sekaligus untuk memproklamirkan di seluruh dunia bahwa Tari Paduppa memang khas dari Sulawesi Selatan, begitupun dengan baju bodo yang kerap digunakan pada hari-hari penting atau momen bersejarah serta acara besar lainnya.
Selain itu, kata Arafah, Festival Sulsel Menari ini memiliki dampak secara ekonomi, khususnya kepada mereka yang bergerak di bidang kesenian, bahkan UMKM.
Salah satu penari pelajar dari SMA Katolik Rajawali, Jeni Frans, mengaku bangga bisa ambil bagian dalam Festival Sulsel Menari tersebut, dan membawa nama baik sekolah. Selain itu, bisa saling mengenal dengan penari dari sekolah lain, sekaligus menambah pengalaman pribadi.