“Pengungsi lebih memilih tinggal di rumah kerabat mereka yang aman dari bencana banjir,” kata Abdul Muhari, Jumat (28/6/2024).
Tercatat sebanyak 633 unit rumah terendam, satu unit fasilitas pendidikan, dan satu unit fasilitas ibadah juga ikut terdampak.
“Jalan penghubung antara Desa Doloduo II dan Desa Makaruo terputus, menambah kesulitan mobilitas di daerah tersebut”.
Tim dari berbagai instansi seperti TRC BPBD, TNI/POLRI, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Balai Wilayah Sungai Sulut I, pemerintah desa, dan relawan masyarakat segera turun ke lapangan untuk membantu warga yang terdampak.
Namun, cakupan wilayah banjir yang luas dan tersebar di enam kecamatan menjadi tantangan besar dalam penanganan bencana ini.
BPBD Kabupaten Bolaang Mongondow berkoordinasi dengan aparat terkait terus melakukan pendataan. Termasuk pendistribusian bantuan makanan siap saji, peralatan kebersihan, dan perlengkapan tidur untuk warga terdampak.
Sementara, kondisi cuaca saat ini cenderung berawan dan hujan ringan, banjir mulai berangsur surut. Memitigasi risiko banjir di Kabupaten Bolaang Mongondow, BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah setempat untuk melakukan pemeliharaan infrastruktur keairan.