IPOL.ID – Upaya kudeta di Bolivia gagal setelah kepala militer yang baru saja dilantik memerintahkan unit-unit militer untuk kembali ke pangkalan mereka.
Pasukan terlihat menarik diri pada Rabu (27/6) dari markas besar pemerintah setelah Presiden Bolivia Luis Arce melantik para pemimpin militer yang baru di negara tersebut.
Pemberontakan militer dimulai pada hari sebelumnya setelah sebuah tank yang membawa mantan Panglima Angkatan Darat Juan Jose Zuniga terlihat memasuki istana kepresidenan di kota La Paz secara paksa.
Arce kemudian memperingatkan akan adanya mobilisasi militer yang tidak teratur dan dalam pidatonya bersama para menterinya di televisi nasional beberapa menit setelah upaya kudeta dimulai, Arce mengajak masyarakat untuk bergerak melawannya dan membela demokrasi.
“Hari ini negara sekali lagi menghadapi kepentingan-kepentingan agar demokrasi di Bolivia terpotong,” katanya, dilansir Anadolu.
“Kami membutuhkan rakyat Bolivia untuk mengorganisir dan memobilisasi untuk melawan kudeta.”
Kepala negara Bolivia mengatakan bahwa negara itu sedang mengalami percobaan kudeta yang dipimpin oleh Zuniga
Zuniga telah dicopot dari posisinya pada Selasa (25/6) setelah serangkaian ancaman terhadap mantan Presiden Evo Morales.
Arce berhadapan dengan pemimpin percobaan kudeta militer di pintu istana kepresidenan setelah kendaraan lapis baja menabrak pintu istana pemerintah Bolivia.
“Tarik semua pasukan ini segera. Ini adalah perintah,” teriaknya kepada Zuniga.
Beberapa jam sebelumnya, Morales mengecam kudeta tersebut.
“Kudeta sedang berlangsung. Saat ini, personil Angkatan Bersenjata dan tank-tank dikerahkan di Plaza Murillo,” katanya, seraya menyerukan kepada gerakan-gerakan sosial untuk “mempertahankan demokrasi.”
Masyarakat internasional mengutuk keras perebutan markas besar pemerintah.