IPOL.ID – Wakil Ketua Bappilu PBB Novi Hariyadi tidak habis pikir dengan manuver yang dilakukan beberapa kader partai yang tergabung dalam Tim Penyelamat PBB tersebut.
“Sebenarnya agak malas membahas masalah internal partai saya diruang publik. Saya tadinya berharap perselisihan ini diselesaikan secara internal, tapi tetap menghargai ketika rekan-rekan saya yg belum puas dengan keputusan DPP PBB akan menggunakan upaya hukum dalam hal penyelesaian konflik berdasarkan instrumen hukum yang memang tersedia. Saya apresiasi, walaupun menyesalkan. Tapi namanya penggunaan hak hukum, harus diapresiasi sebagai langkah yg elegan ketika penyelesaian secara internal tidak dapat berjalan dengan baik” ujar Novi dalam keterangannya, Jumat (28/6).
“Tapi makin ke sini kok makin melenceng, sebagian dari kawan-kawan saya ini mulai menggiring opini di publik melalui media podcast berdasarkan asumsi yang jauh dari kebenaran, itu tindakan yang kurang elegan,” tambahnya.
“Ada Ketua Umum Pemuda Bulan Bintang Wawan Sugiyanto, dan eks Wakil Ketua Umum Dwianto Ananias, yang mulai membangun opini tersebut di media podcast, sangat disesalkan. Padahal yang mereka sampaikan pun itu hanya menurut ukuran mereka yang jauh dari kebenaran. Jika merasa apa yang mereka sampaikan itu adalah hal yang sesungguhnya benar, seharusnya hal tersebut disampaikan sebagai bahan gugatan ketika menempuh jalur hukum, yang tentunya nanti akan diuji kebenarannya. Bukan menggibah di publik,” tegas Novi.
Novi menambahkan, awalnya respect dengan eks Sekjend Afriansyah Noor yang telah menunjukkan sikap gentleman dan sifat kedewasaan serta kebesaran hati dengan menerima putusan dari DPP PBB.
Tapi entah kenapa tiba-tiba berubah keputusannya setelah ketemu dengan kader-kader lainnya yang tidak lagi menjadi pengurus DPP PBB yang baru.
“Entah apa yang dibisikin ke Bang Ferry, sehingga beliau berubah keputusannya, hehe..,” ucapnya
“Saran saya buat kawan-kawan yang menamakan dirinya Tim Penyelamat PBB, jika memang niatnya ingin menyelamatkan PBB gunakanlah cara -cara penyelesaian konflik yang sebagai mana mestinya, kecuali punya niat sebaliknya untuk melemahkan PBB,” katanya.
Terakhir Novi Hariyadi berharap agar perselisihan ini segera selesai secara baik, dan semua pihak bisa menerima semua keputusan DPP PBB demi kejayaan PBB ke depannya. (sol)