Menurut Jihan Raliby, Yusril juga mempertimbangkan beberapa alasan mengapa dirinya harus mundur. Selain mencium gelagat tak sedap dari eks sekjennya sendiri, Jihan memilai Yusril ingin adanya regenerasi kader, dari generasi muda agar tampil, agar PBB lebih maju. Hal lain, lanjut Jihan, Yusril ingin PBB memosisikan diri sebagai partai demokratis yang tidak tabu berganti kepemimpinan.
“Dan saya yakin, Yusril ingin menantang balik orang-orang yang mengkudeta dirinya, mempersilakan pihak-pihak yang haus akan syahwat kekuasaan bertarung secara fair memperebutkan posisi ketum baru , dalam forum MDP ketika itu,” jelas Jihan.
Lebih jauh Jihan Raliby mennjelaskan permintaan pengunduran diri Yusril Ihza Mahendra diterima oleh peserta MDP. Kemudian diputuskan untuk voting memilih Pj Ketum sementara, sebelum Ketua Umum PBB yang baru dipilih dalam muktamar yang sedianya akan berlangsung pada Januari 2025. Pemilik hak voting memenuhi kuorum, terdiri atas Dewan Pimpinan Wilayah Se-Indonesia yang berjumlah 38 suara, dan badan-badan khusus serta badan otonom PBB yang berjumlah 11. Sehingga total berjumlah 49 suara.