Bak sulap, kata Widi, ketika mereka tampil, ternyata penonton sudah banyak sekali berkumpul maju ke depan dan memenuhi area panggung Woodsies.
“Nervous banget! Seru banget sih dari mereka antusiasnya jadi tuh langsung nervous,” kata Widi yang bercerita dinginnya cuaca di Inggris membuat kaku jemari mereka.
“Sekitar main tiga lagu masih nervous tapi lama-lama enjoy.”
Manggung keliling dunia mulai dari Thailand, beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat, tak menjadikan mereka lupa akan asal usul mereka.
“Saya merasa masih biasa saja, walau sudah manggung di mana-mana termasuk di Glastonbury,” kata Siti.
“Senang, nervous dan kaget,” tambah Marsya seraya menceritakan mereka harus berlatih lima hari seminggu dengan durasi empat jam per sesi.
Kerja keras tersebut, kata Marsha, membuat mereka menjadi layak ditonton bahkan di panggung besar seperti Glastonbury kemarin.
“Kalau orang luar itu kalau jelek ya benar-benar ditinggalkan, sementara kalau bagus ya banyak penontonnya,” kata dia.
Komentar buruk masih kerap diterima VoB ketika namanya melejit pasca tampil di Glastonbury, ungkap Marsha. Mereka kerap dikaitkan dengan pakaian hijab yang mereka kenakan, tapi itu tak membuat mereka berkecil hati.