IPOL.ID – Kemajuan dalam bidang penelitian stem cell atau sel punca telah meletakkan dasar bagi terapi penyakit berbasis sel yang tidak dapat disembuhkan dengan obat-obatan konvensional.
Stem cell dengan pembaruan diri yang tidak terbatas dan potensi untuk berdiferensiasi menjadi berbagai jenis sel lain mewakili sel induk sebagai garis depan pengobatan regeneratif.
“Saat ini, perkembangan teknologi stem cell dan turunannya dalam uji klinis serta uji preklinis dilaporkan telah memberikan dampak signifikan pengobatan yang baik untuk berbagai penyakit regeneratif,” kata Kepala Organisasi Riset Kesehatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Indi Dharmayanti, dalam sambutannya pada Webinar Pusat Riset Biomedis dengan tema “Stem Cell and Tissue Engineering in 3D: Game Changer and Regenerative”, baru-baru ini.
Dijelaskan Indi, teknologi rekayasa jaringan dan kemajuan dalam teknologi gen editing telah mendukung remodeling stem cell secara ex vivo yang ditumbuhkan menjadi organoid 3D dan struktur jaringan. Hal ini dapat diaplikasikan secara khusus antara lain sebagai penghasil terapi tanpa sel, aplikasi untuk uji in vitro biomaterial, dan pengembangan organoid 3D.