Pada sesi itu, Cinta menyampaikan teknologi AI dapat menjadi ancaman jika tidak dimanfaatkan dengan baik, terutama di sektor pendidikan.
“Nggak bisa dipungkiri memang AI sekarang sudah ada di mana-mana nggak hanya. Chat GPT atau MidJourney, tapi aplikasi foto atau editing video sudah banyak fungsi AI. Masalahnya banyak orang berpikir AI bisa menggantikan pikiran otentik sehingga dijadikan jalan pintas untuk menyelesaikan tugas atau proyek sehingga menjadi bahaya. Karena nggak bisa dipungkiri fondasi pendidikan di Indonesia saat ini belum sepenuhnya merata,” ucap Cinta.
Senada, Fajrin mengungkapkan munculnya teknologi AI memang dapat menjadi peluang sekaligus ancaman bagi masyarakat. Namun, jika dimanfaatkan dengan baik, AI dapat meningkatkan kinerja di berbagai setor.
“Saya kira sangat penting karena ternyata di semua sektor buat individu kalau bisa me-leverage AI, akan punya advantage,” paparnya.